Saat kamu dan dia berada dalam titik kejenuhan apa yang akan kalian lakukan ?
mengabaikan hubungan yang hampir retak itu atau berusaha membuatnya berusaha kembali pada posisi awal? bodohnya kalian seringkali mengabaikan hubungan itu dan membuatnya semakin terasa hambar.
gimana kalian mau menuju ke tahap selanjutnya sementara titik kejenuhan yang masih level 2 sudah putus asa. aku tidak bisa banyak berkomentar tentang hubungan yang retak ini karna aku pernah dalam posisi yang sama. hmmm.. Bukan aku tapi dia! entahlah, mungkin kami sudah tak cocok. ah! itu hanya alasan fiksi.
Menurutku, kalian harus membicarakan ini dan membuat kesepakatan secara realistis. jangan membicarakan tentang hati yang kadang menjerumuskan, flashback lebih ampuh untuk membicarakan masalah ini. Lihat hubungan kalian dulu di awal saat kalian merayakan anniversary setiap bulan dengan perayaan yang sederhana tapi bermakna untuk kalian, apa ini cukup untuk membuat kalian kembali? belum? oke kita kembali mundur lebih jauh, saat kalian meminta dan menerima satu sama lain untuk menjadi seorang kekasih yang berjanji saling menjaga, apakah itu cukup atau belum? oke kita akan mundur lebih jauh, saat kalian menyadari bahwa kalian saling menyukai dan berusaha memberikan yang terbaik agar mendapatkan perhatian lebih? apa itu tidak cukup juga? apa perlu flashback saat kalian masing-masing disakiti oleh mantan kalian dan kalian sadar itu akan terulang lagi jika kalian bertingkah seperti anak kecil?
Banyak orang bilang masa pacaran adalah masa-masa kalian memilih? untuk pengalaman dan blablabla? tapi menurut aku yang mempunyai banyak mantan pacar adalah seorang yang hidupnya selalu di penuhi oleh kegagalan, Right? pengalaman apa yang kalian dapat? pengalaman membuat seseorang menangis, merasa tersakiti? pengalaman berbohong? atau pengalaman bilang sayang teromantis atau gombalan-gombalan?
what you know? about loyalty? commitment? Reliance? Affection? Love? you only know it from books or sentences without understanding the meaning. Maybe I did not know about it all but I know it must be properly selected and maintained as much as possible. And most importantly, creating new flavors without having to sacrifice yourself, especially for women who often sacrifice should not be sacrificed.
Ayo dong, kalian berfikir jernih apa itu pengorbanan. Gak harus semuanya di berikan guys, untuk mereka yang tidak bisa menjagamu. Dalam sebuah hubungan itu ada batas-batas maksimal. Seseorang yang sudah berumah tangga pun punya batas normal, masa kalian yang baru pacaran udah abnormal!
Let's change guys, you can't go too fooled by the word love. It's just nonsense classic!! you'll feel it later on with people who really love you.
Oke balik lagi ke topik.
Jika flashback itu tidak cukup ampuh maka jalan satu-satunya adalah melepaskan semua keegoisan dengan cara merelakan apa yang tidak akan menjadi milik kita. Masih banyak diluar sana yang bisa menjaga kamu dengan baik. Kalian harus berfikir positif kalo ini akan baik-baik sajak dan tidak akan menghancurkan masa depan kalian. Berkorban untuk orang tuamu jauh lebih baik daripada berkorban untuk kekasihmu. Berfikir lebih jernih untuk masa depan yang lebih baik karena itu yang aku lakukan saat ini, melepaskan keegoisan dengan merelakannya pergi dan tidak memaksanya untuk kembali
Saturation Point? It's not the end :)
live go on with or without he/she
BalasHapus