Dear air mata, apa kabarmu?akhirnya kita berjumpa lagi setelah empat belas hari aku menghindarimu. sepertinya kamu merindukan menari-nari di pelupuk dan meluncur bersamaan di pipi kecilku ya? :')
okey, tak masalah, akupun merindukanmu. Sesak menahan semua rasayang tidak bisa kuungkapkan melalui deraimu. iyaah, empat belas hari memaksa hati untuk tetap kuat dan berada di tempatnya , membagi rasa dan logika agar aku tetap waras melalui alenia yang selipkan disini.
Maafkan aku memanggilmu dengan paksa dan menyuguhkanmu dengan pedih. tak seharusnya aku lakukan ini, tapi apa daya? cuma kamu, tears. yang bisa membuat semua beban yang menghimpitku menghilang secara perlahan bersama deraimu. Sekali lagi maaf , semoga nantinya aku bisa memanggilmu kembali dalam keadaan suka cita bukan duka seperti ini. :')
Sincerely,
Aku, yang masih suka menulis dengan ditemani deraimu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar